Newest Post
// Posted by :Febryan Sukma Limanus
// On :Senin, 02 September 2013
Sniper dan Spotter
Bagi anda para pecandu militer yang kebanyakan didominasi oleh penganut
aliran Barat, istilah Designated Marksman (DM) memang terasa asing.
Tidak heran dikalangkan Angkatan Bersenjata AS sendiri fungsi designated
marksman baru muncul pada awal tahun 2000.
DM adalah salah satu fungsi pasukan di dalam regu (squad) yang bertugas
memberikan bantuan tembakan akurasi tinggi pada jarak jauh. Dengan
adanya DM jangkauan tembakan yang diberikan oleh regu akan meningkat
drastis. Regu dapat mengeliminasi musuh sebelum mencapai posisi kawan.
Bedanya dengan sniper, DM hanya diharapkan mampu melawan target pada
jarak menengah atau berkisar 500 m.
Sementara sniper biasanya beroprasi mengeliminasi target pada jarak
500-2.000 m. Selain itu sniper biasanya beroperasi pada level batalion,
sementara DM jadi bagian organik dari satu regu, sama seperti fungsi
refilmen, gunner atau grenadier.
Untuk urusan senjata DM tentu memakai yang beda dengan sniper. DM
biasnya di lengkapi dengan senapan semiotometik dengan sistem mekanisme
gas operated, karena biasanya DM beroperasi pada jarak lebih dekat
dengan musuh. Untuk urusan DM, AS harus mengakui keunggulan Rusia. Jelas
saja karena konsep DM sebenarnya lahir dari tangan Uni Soviet pada era
1980-an.
Uni soviet yang menciptakan SVD yang kemudian mematok pola satu SVD
setiap regu. Sementara AS keliatannya masih belum matang dalam
mengadopsi senapan DM yang definitif. Walaupun AD AS sudah sreg dengan
pilihan M14, angkatan lain seperti marinir memutuskan menciptakan
senapan baru sehingga terwujudlah USMC SAM-R