Newest Post
Archive for Oktober 2013
A. PENGERTIAN 1G, 2G, 3G, 4G
Huruf “G” pada setiap penamaan di atas merujuk pada generasi,
hal ini berarti bahwa 1G berarti Generasi pertama, 2G generasi kedua,
dan selajutnya. Pasti pembaca bertanya-tanya, “generasi dari apa?” Banyak
sumber blog yang hanya menyebutkan bahwa 1G, 2G, 3G adalah urutan dari
generasi, tapi tidak menyebutkan generasi dari apa. Yang dimaksud dengan
generasi disini adalah generasi dari teknologi layanan data dan komunikasi wireless, khususnya untuk mobile phone.
Dari masa ke masa, teknologi komunikasi wireless ini mengalami
perkembangan. Maka dapat dipastikan bahwa semakin besar angkanya semakin
canggih pula teknologinya dan semakin banyak kemudahan yang kita
peroleh. Perbedaan yang paling mendasar diantara generasi-generasi
tersebut adalah dalam hal kecepatan unduh data. Dimana pada 1G kecepatan
unduh hanya berkisar antara 9,6 kbps sedangkan pada 3,5 G mencapai 10
Mbps.
- 1G (Generasi Pertama)
HP generasi pertama |
Jaringan 1G pertamakali ditemukan di tahun 1980 ketika AMPS di
Amerika bekerjasama dengan TACS dan NMT di Eropa membuat terobosan di
teknologi jaringan. 1G ini adalah standar baru dari teknologi jaringan.
Zaman dimana campur tangan manusia sudah tidak terlalu dibutuhkan
semuanya benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil
tentunya. Karena ini adalah ponsel generasi pertama mereka membuatnya
sangat serius mereka membuat ponsel yang kuat dan handal yang akhirnya
tersebar ke seluruh dunia.
- 2G (Generasi Kedua)
Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi
jaringan seluler digital. yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak
kelebihan dibandingkan dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti
suara lebih jernih, keamanan lebih terjaga dan kapaistas yg lebih besar.
GSM muncul terlebih dahulu di Eropa sementara Amerika mengandalkan
D-AMPS dan Quallcomm CDMA pertama mereka. kedua sistem ini (GSM dan
CDMA) mewakili generasi ke dua (2G) dari teknlogi jaringan nirkabel.
Generasi kedua memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer
data lebih cepat dengan kecepatan sekitar 14.4 kbps. Pada generasi 2G
ini pemilik juga dapat mengirimkan pesan teks melaui handphone sehingga
tidak memerlukan pager lagi. Akan tetapi Fitur CSD ini membuat Tagihan
bualanan membengkak karena jika ingin terhubung ke internet harus
menggunakan dialup yang dihitung permenit.
2.5G
GPRS (The General Packet Radio Service) – 2.5G – adalah
terobosan terbaru di generasi ke dua ini, lahir pada tahu 1997 GPRS
dengan sigap menggantikan CSD yang boros. Dengan GPRS bisa
dipastikanbahwa pengguna akan “Always on”. Pengguna dapat terhubung ke
internet dimana saja dan kapan saja. Secara teori kecepatan GPRS mampu
mencapai 115 kbps walau kenyataan kini berkata lain. GPRS juga membuat
pengguna lebih hemat karena hitungannya menjadi per kilobyte bukan lagi
permenit seperti CSD. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS antara lain
e-mail, mms, browsing, dan internet.
2.75 G
Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan UMTS
pada GSM pertama yang merupakan cikal bakal dari 3G mulai
diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS telah mati. Justru saat
muncul EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) ini diharapkan akan
menjadi pengganti GPRS yang baik, karena tidak perlu mengupgrade
hardware secara ekstrem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya.
Dengan EDGE pengguna sudah dapat merasakan kecepatan dua kali lebih
cepat daripada GPRS akan tetapi tetap saja masih kurang cepat dari 3G.
EDGE (Enhanced
Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata
memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE
secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama
seperti GPRS. Beberapa sumber menyebutkan bahwa EDGE ini termasuk ke
dalam 2.75 G, sehingga ia adalah peralihan dari 2G ke 3G.
- 3G (Generasi Ketiga)
video call dengan 3G |
UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) adalah
perkembangan lebih lanjut dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke
tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan
browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video
conference, dan video calling). Secara teori kecepatan akses UMTS
sekitar 480kbps.
3.5G
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan
akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi
3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori
kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA
lebih cepat.
Setelah beberapa tahun, CDMA 2000 mengupgrade teknologi jaringan
evdo mereka. menjadi EVDO rev A. teknologi ini memiliki kecepatan 10
kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga UMTS yang menguprade teknologi
mereka ke HSDPA dan HSUPA. inilah yang dinamakan 3.5G.
-merupakan
teknologi evolusi dari generasi sebelumnya yang memiliki kapasitas
pengiriman dan penerimaan dari lebih besar dan lebih cepat. Oleh karena
itulah, teknologi ini dapat digunakan untuk melakukan video call.
Teknologi 3G sering juga disebut dengan mobile broadband karena
keunggulannya sebagai modem untuk internet yang bersifat portable.
Perkembangan 3G secara komersial dimulai pada tahun 2001 di Jepang oleh
NTTDoCoMo yang kemudian disusul oleh Korea Selatan pada tahun 2002.
Idealnya teknologi ini memiliki kecepatan transfer data pada level
minimum 2Mbps pada pengguna yang berada pada posisi diam ataupun
berjalan kaki, dan 384 kbps pada pengguna yang berada di dalam kendaraan
yang sedang berjalan.
- 4G (Generasi Keempat)
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris:
fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu
kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan
dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and
beyond”.
4G yang digadang gadang 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000
dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika anda di rumah atau 100Mbps
ketika bepergian. Dapat dibayangkan betapa cepatnya akses data yang kita
dapatkan, dapat dipastikan bahwa teknologi komunikasi generasi keempat
ini semakin memperkecil dunia. Selain itu ini adalah salahsatu solusi
yang paling efektif untuk jaringan internet dipedasaan karena lebih baik
menanam 1 menara 4G untuk ber mil-mil jauhnya, daripada dengan
menyelimuti sawah-sawah dengan kabel fiber optik.
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif
dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna
kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari
generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun,
terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan
merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh.
4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang
terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6
dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephon yang
berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
Perjalanan Generasi
1G – Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
2G – Digital narrowband circuit data (GSM,TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps
2.5G – Packet data onto a 2G network (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs
3G – Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
3.5G – Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps
4G – Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps
5G – Gigabit per second in a few years (?) 1+ gbps
Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut :
- Generasi pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
- Generasi kedua : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah – menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
- Generasi ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
- Generasi keempat: 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dimana kecepatan transfer datanya dipastikan lebih cepat dibanding 3G.
1.GPRS (Global Package Radio Service)
adalah
suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data dalam
bentuk paket data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar, dan
penelusuran internet. GPRS yang juga disebut teknologi 2.5G merupakan
evolusi dari teknologi 1G dan 2G sebelumnya. Layanan GPRS tersebut dapat
dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136. Di Indonesia, GPRS
diperkenalkan pada tahun 2001 saat penyedia jaringan seperti IM3
mempromosikannya. Idealnya jaringan GPRS memiliki kecepatan mulai dari
56 kbps sampai 115 kbps, namun kenyataannya, hal tersebut tergantung
dari faktor-faktor seperti konfigurasi dan alokasi time slot pada level
BTS, software yang digunakan, dan dukungan fitur dan aplikasi ponsel
yang digunakan.
2. EDGE (Enhance Data rates for Global Evolution)
merupakan kelalnjutan evolusi dari GSM dan IS-136 dengan tujuan pengembangan teknologi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data, efisiensi spektrum, dan memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru serta meningkatkan kapasitas. Jaringan EDGE juga disebut sebagai teknologi 2.75G diperkenalkan pertama kali oleh Cingular (sekarang AT&T) di Amerika Serikat pada tahun 2003. Jaringan EDGE pada idealnya memiliki kecepatan mencapai 236 kbps.
3. HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access)
2. EDGE (Enhance Data rates for Global Evolution)
merupakan kelalnjutan evolusi dari GSM dan IS-136 dengan tujuan pengembangan teknologi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data, efisiensi spektrum, dan memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru serta meningkatkan kapasitas. Jaringan EDGE juga disebut sebagai teknologi 2.75G diperkenalkan pertama kali oleh Cingular (sekarang AT&T) di Amerika Serikat pada tahun 2003. Jaringan EDGE pada idealnya memiliki kecepatan mencapai 236 kbps.
3. HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access)
merupakan
teknologi yang disempurnakan dari teknologi sebelumnya yang juga dapat
disebut 3.5G, 3G+ atau Turbo 3G yang memungkinkan jaringan berbasis
Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) memiliki kecepatan dan
kapasitas transfer data yang lebih tinggi. Penggunaan HSDPA saat ini
menyokong kecepatan penelusuran dari 1.8, 3.6, 7.2 hingga 14 Mpbs. Oleh
karena itulah jaringan HSDPA ini sangat memungkinkan untuk digunakan
sebagai modem internet pada computer ataupun notebook. Pemasaran HSDPA
dalam bentuk modem yang digunakan sebagai koneksi mobile broadband baru
diperkenalkan pada tahun 2007. Pada Agustus tahun 2009, 250 jaringan
HSDPA secara komersial telah meluncurkan layanan mobile broadband di 109
negara.
4. High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA)
4. High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA)
HSUPA
merupakan salah satu protokol ponsel yang memperbaiki proses uplink
atau penaikkan data dari perangkat ke server (unggah) yang mencapai 5,76
Mbit/s.
Dengan kecepatan ini, pengguna dapat lebih mudah mengunggah tulisan, gambar, maupun video ke blog pribadi ataupun situs seperti YouTube hanya dalam waktu beberapa detik saja. HSUPA juga dapat mempermudah melakukan video streaming dengan kualitas DVD, konferensi video, game real-time, e-mail, dan MMS.
Saat terjadi kegagalan dalam pengiriman data, HSUPA dapat melakukan pengiriman ulang. Tingkat kecepatan pengiriman juga dapat disesuaikan dengan keadaan ketika terjadi gangguan jaringan transmisi.HSUPA diluncurkan secara komersial pertama kali pada awal tahun 2007.
5. High-Speed Packet Access (HSPA)
Dengan kecepatan ini, pengguna dapat lebih mudah mengunggah tulisan, gambar, maupun video ke blog pribadi ataupun situs seperti YouTube hanya dalam waktu beberapa detik saja. HSUPA juga dapat mempermudah melakukan video streaming dengan kualitas DVD, konferensi video, game real-time, e-mail, dan MMS.
Saat terjadi kegagalan dalam pengiriman data, HSUPA dapat melakukan pengiriman ulang. Tingkat kecepatan pengiriman juga dapat disesuaikan dengan keadaan ketika terjadi gangguan jaringan transmisi.HSUPA diluncurkan secara komersial pertama kali pada awal tahun 2007.
5. High-Speed Packet Access (HSPA)
adalah
koleksi protokol telepon genggam dalam ranah 3,5G yang memperluas dan
memperbaiki kinerja protokol Universal Mobile Telecommunications System
(UMTS). High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA), High-Speed Uplink
Packet Access (HSUPA), dan High Speed Packet Access+ (HSPA+) adalah
bagian dari keluarga High-Speed Packet Access (HSPA).
HSPA merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama, Release 99 (R99). Sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA, HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized (EV-DO) yang merupakan perkembangan dari CDMA2000.
Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz namun beberapa berjalan pada 850 MHz. Spektrum yang lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming dan realokasi spektrum UHF.
HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam arus data turun (downlink) dan dalam arus naik (uplink), terkait standar pengembangan yang dilakukan Third Generation Partnership Project (3GPP). Perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin memudahkan akses ke dunia maya karena sarat fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per megabit.
Pada tahun 2008 terdapat lebih dari 32 juta koneksi HSPA di dunia. Hal ini bertolak belakang dengan akhir kuartal pertama 2007 yang hanya berjumlah 3 juta. Pada tahun yang sama, sekitar 80 negara telah memiliki layanan HSPA dengan lebih dari 467.000 jenis perangkat HSPA yang tersedia di seluruh dunia, seperti perangkat bergerak, notebook, data card, wireless router, USB Modem.
6. High Speed Packet Access+ (HSPA+)
HSPA merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama, Release 99 (R99). Sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA, HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized (EV-DO) yang merupakan perkembangan dari CDMA2000.
Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz namun beberapa berjalan pada 850 MHz. Spektrum yang lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming dan realokasi spektrum UHF.
HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam arus data turun (downlink) dan dalam arus naik (uplink), terkait standar pengembangan yang dilakukan Third Generation Partnership Project (3GPP). Perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin memudahkan akses ke dunia maya karena sarat fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per megabit.
Pada tahun 2008 terdapat lebih dari 32 juta koneksi HSPA di dunia. Hal ini bertolak belakang dengan akhir kuartal pertama 2007 yang hanya berjumlah 3 juta. Pada tahun yang sama, sekitar 80 negara telah memiliki layanan HSPA dengan lebih dari 467.000 jenis perangkat HSPA yang tersedia di seluruh dunia, seperti perangkat bergerak, notebook, data card, wireless router, USB Modem.
6. High Speed Packet Access+ (HSPA+)
HSPA+
atau disebut juga Evolusi HSPA adalah teknologi standar pita lebar
nirkabel yang akan hadir dengan kemampuan pengiriman data mencapai 42
Mbit/s untuk downlink dengan menggunakan modulasi 64QAM dan 11 Mbit/s
untuk uplink dengan modulasi 16QAM.
Pengembangan lainnya pada HSPA+ adalah tambahan penggunaan antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) untuk membantu peningkatan kecepatan data. HSPA+ memberikan pilihan berupa arsitektur all-IP (Internet Protocol) yang dapat mempercepat jaringan serta lebih murah dalam penyebaran dan pengendaliannya. Sampai Agustus 2009, terdapat 12 jaringan HSPA+ di dunia dengan kecepatan downlink mencapai 21 Mbit/s. Pelopornya adalah Telstra di Australia pada akhir 2008. Sedangkan jaringan untuk kecepatan 28Mbit/s telah hadir untuk pertama kalinya di dunia dengan Italia sebagai negara perintisnya.
Pengembangan lainnya pada HSPA+ adalah tambahan penggunaan antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) untuk membantu peningkatan kecepatan data. HSPA+ memberikan pilihan berupa arsitektur all-IP (Internet Protocol) yang dapat mempercepat jaringan serta lebih murah dalam penyebaran dan pengendaliannya. Sampai Agustus 2009, terdapat 12 jaringan HSPA+ di dunia dengan kecepatan downlink mencapai 21 Mbit/s. Pelopornya adalah Telstra di Australia pada akhir 2008. Sedangkan jaringan untuk kecepatan 28Mbit/s telah hadir untuk pertama kalinya di dunia dengan Italia sebagai negara perintisnya.